Enaknya menggunakan netbook adalah bobotnya yang enteng, dan Forsa Ezbook FS2701 adalah representasi ideal untuk itu. Dengan bobot sekitar 1kg, perangkat ini dipastikan tidak akan membuat punggung Anda lelah ketika membawanya.
Namun bobot dan dimensinya yang kecil juga membuat perangkat ini terlihat kurang “serius”. Ketika pertama melihatnya, agak sulit menepis kesan Ezbook FS2701 lebih mirip mainan dibanding alat komputasi. Meskipun tampilan luarnya berwarna glossy piano layaknya perangkat masa kini, tampilan dalamnya terlihat sangat datar dan sederhana. Ini sepertinya disebabkan layar 7”-nya yang terlihat kecil dibanding penampang luarnya, sehingga mirip komputer mainan untuk anak-anak.
Saat digunakan mengetik, kami butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keyboardnya yang berukuran kecil dan berjarak rapat. Jika dihitung, ukuran kunci keyboardnya sekitar 15x12 mm, sedangkan tombol Function lebih kecil lagi (11x9 mm). Setelah agak lama, kami berhasil menimalisir kesalahan ketik, namun tetap tidak bisa kembali ke kecepatan ketik standar kami.
Yang juga perlu dicatat adalah resolusi layarnya cuma 800x480 pixel, sehingga Anda harus gulung kiri dan kanan untuk melihat situs yang dioptimasi di 1024 pixel seperti InfoKomputer Online.
Sesuai jati dirinya sebagai netbook, Forsa FS2701 dilengkapi beragam fasilitas untuk koneksi ke internet. Ada ethernet, Wi-Fi, bahkan modem dial-up. Fasilitas terakhir pantas digarisbawahi karena menurut catatan kami tidak ada netbook lain yang menyediakan modem dial-up. Fasilitas lain yang kami catat adalah dua port USB, slot SD Card, dan kamera Webcam dengan resolusi 1,3MP.
Sama seperti Ion Portiva 7300AH, Forsa mempercayakan prosesor VIA C7-M 1GHz yang dibantu memori DDR2 1GB. Sedangkan untuk penyimpanan data, Forsa menyediakan harddisk IDE berkapasitas 40GB. Forsa Ezbook FS2701 ini datang tanpa sistem operasi, sehingga InfoKomputer memasangkan Windows XP Profesional untuk keperluan uji.
Semua driver tersedia di CD yang disertakan, sehingga proses instalasi dapat berjalan lancar. Namun ketika diuji, keterbatasan prosesornya menjadi terasa. Jika dibanding Ion Portiva 7300AH, performa Forsa tertinggal sekitar 40% - 50%.
Akan tetapi perlu dicatat pengujian yang kami lakukan melibatkan proses encoding dan rendering yang termasuk aplikasi kelas berat. Jika untuk penggunaan standar, kami merasa cukup nyaman menggunakannya.
Beberapa kali kami memang dapati respon sistem terasa lambat (seperti saat mengklik shortcut dan selama beberapa detik tidak teradi apa-apa), tetapi hal seperti itu jarang teradi. Jadi jika kegiatan komputasi Anda biasa-biasa saja, kami rasa keterbatasan performa tersebut tidak akan terasa.
0 komentar:
Posting Komentar